Apa yang perlu Anda ketahui tentang Kanker Usus Besar
Insiden & Kematian
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) memperkirakan sekitar 1,2 juta kasus baru kanker kolorektal (CRC) didiagnosis pada tahun 2008 (9,8% dari seluruh kasus kanker baru), menjadikan CRC sebagai kanker keempat yang paling umum di seluruh dunia. Selain itu, CRC menyebabkan lebih dari 600.000 dari 7,6 juta kematian akibat kanker.
Faktor Risiko
Meskipun CRC terutama merupakan penyakit di negara-negara berpenghasilan tinggi, telah terjadi peningkatan yang cepat pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang baru-baru ini melakukan transisi dari ekonomi yang relatif rendah atau menengah, seperti Jepang, Singapura, dan negara-negara Eropa Timur. Hal ini juga tercermin dari fakta bahwa persentase kasus baru CRC yang tercatat di wilayah yang lebih maju turun dari 65% pada tahun 2002 menjadi 59% pada tahun 2008. Perubahan ini sebagian disebabkan oleh populasi yang menua di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, tetapi juga karena hubungan antara CRC dengan beberapa faktor diet dan kebiasaan gaya hidup. Secara khusus, beberapa komponen diet telah dikaitkan dengan peningkatan (asupan daging merah dan daging olahan) atau penurunan (serat makanan, buah dan sayuran, vitamin D) risiko CRC. Selain itu, kebiasaan gaya hidup seperti asupan energi yang tinggi, peningkatan berat badan, aktivitas fisik yang rendah, merokok dan asupan alkohol yang tinggi telah ditemukan terkait dengan peningkatan risiko CRC.
Perawatan
Dalam penanganan kanker, berbagai jenis dokter sering bekerja sama untuk membuat rencana perawatan pasien secara keseluruhan yang biasanya mencakup atau menggabungkan berbagai jenis perawatan. Ini disebut tim multidisiplin. Untuk kanker kolorektal, tim ini umumnya terdiri dari dokter bedah, ahli onkologi medis, ahli onkologi radiasi, dan ahli gastroenterologi.
Pembedahan adalah bentuk pengobatan utama untuk kanker kolorektum stadium awal. Tujuan pembedahan adalah pengangkatan seluruh bagian kanker dari usus besar dan/atau rektum, serta jaringan di sekitarnya dan kelenjar getah bening mesenterika. Setelah pengangkatan, kedua ujung usus yang tidak terhubung akan disatukan (anastomosis).
Kemoterapi adalah pemberian obat beracun untuk membunuh sel kanker yang mungkin ditemukan di lokasi kanker atau di tempat lain di dalam tubuh setelah pembedahan. Kemoterapi diindikasikan untuk pasien dengan kanker kolorektal stadium lanjut pada stadium II, III atau IV setelah pembedahan dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
Terapi radiasi adalah penggunaan sinar-X berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Terapi ini umumnya digunakan untuk mengobati kanker rektum karena tumor ini cenderung kambuh di dekat tempat awalnya. Seorang dokter yang berspesialisasi dalam memberikan terapi radiasi untuk mengobati kanker disebut ahli onkologi radiasi. Regimen terapi radiasi, atau jadwal, biasanya terdiri dari sejumlah perawatan tertentu yang diberikan selama periode waktu tertentu.
Di International Cancer Specialists (ICS), kami tanpa henti berupaya memberikan perawatan yang penuh kasih dan kompeten kepada para pasien. Dipimpin oleh dokter onkologi dan manajer perawatan kesehatan yang berkualifikasi dan berpengalaman, serta tim multidisiplin yang terdiri dari mitra spesialis medis (yang semuanya bersertifikat dari Inggris atau Amerika Serikat), ICS siap memberikan perawatan mutakhir yang berpusat pada pasien dalam lingkungan yang ramah.
References
Lee, Y.-H., Kung, P.-T., Wang, Y.-H., Kuo, W.-Y., Kao, S.-L., & Tsai, W.-C. (2019). Effect of length of time from diagnosis to treatment on colorectal cancer survival: A population-based study. PLoS ONE, 14(1), 1–16.
Sano, Y., Byeon, J.-S., Li, X.-B., Wong, M. C. S., Chiu, H.-M., Rerknimitr, R., … Sung, J. (2016). Colorectal cancer screening of the general population in East Asia. Digestive Endoscopy, 28(3), 243–249.
Kokki, I., Papana, A., Campbell, H., & Theodoratou, E. (2013). Estimating the incidence of colorectal cancer in South East Asia. Croatian Medical Journal, 54(6), 532–540.